Sabtu, 12 Januari 2013

SK dan KD


Menulis
STANDAR KOMPETENSI
4. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara tertulis
     dalam bentuk percakapan,  petunjuk, cerita, dan surat 

KOMPETENSI DASAR
4.1 Melengkapi percakapan yang belum selesai dengan memperhatikan penggunaan ejaan (tanda titik dua, dan tanda petik)

Indikator dan Tujuan


INDIKATOR
1.    Siswa membaca contoh teks percakapan
2.    Siswa mendengarkan percakapan video dari web.
3.    Siswa mengisi bagian percakapan yang masih kosong dengan memperhatikan penggunaan ejaan (tanda titik dua, dan tanda petik).
4.    Siswa menampilkan mini drama sesuai teks percakapan bersama kelompoknya

TUJUAN
1.    Siswa membaca contoh teks percakapan.
2.    Siswa  dapat memahami isi teks percakapan
3.    Siswa mendengarkan percakapan video dari web.
4.    Siswa melengkapi percakapan yang belum selesai dengan memperhatikan penggunaan ejaan (tanda titik dua dan tanda petik).
5.    Siswa menggunakan ejaan-ejaan (tanda titik, koma dan tanda petik, tanya, dll) yang sesuai teks percakapan.
6.  Siswa menampilkan mini drama sesuai teks percakapan bersama kelompoknya.

Melengkapi Teks Percakapan






Melengkapi Teks Percakapan yang Belum Selesai
            Percakapan dapat terjadi di mana saja, misalnya di kelas, di rumah, atau di kantin. Percakapan adalah tanya jawab yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Percakapan umumnya dilakukan secara langsung. Namun, ada juga percakapan yang dilakukan melalui telepon atau alat lainnya. Dalam sebuah percakapan pasti ada hal yang dibicarakan. Hal yang dibicarakan dalam percakapan dapat berupa pekerjaan rumah, hobi, film dan sebagainya.
            Sebelum melengkapi teks percakapan yang belum selesai, kita harus membaca percakapan tersebut, kemudian memahami isinya. Cara memahami isi percakapan dapat dilakukan dengan melihat kalimat-kalimatnya. Kalimat sebelum dan sesudahnya itu yang menjadi kunci. Langkah-langkah untuk membuat percakapan adalah sebagai berikut:
1.    Menentukan masalah yang akan dipercakapkan.
2.    Menentukan pihak-pihak yang bercakap-cakap, seperti usia dan jenis kelamin.
3.    Menentukan situasi dan kondisi percakapan, misalnya resmi atau tidak resmi
4.    Menggunakan kata yang tepat.

Contoh Percakapan

Lomba Baca Puisi
Ketika istirahat tiba Selvi dan Priyo bercakap-cakap didekat kantin sekolah saat itu mereka hendak ke perpustakaan untuk meminjam buku bacaan.
Priyo    : “Selvi aku dengar akan ada lomba baca puisi di sekolah kita ya?”
Selvi    : “.....” (Iya, bulan depan).
Priyo    : “Dalam rangka apa?”
Selvi    : “Lomba itu untuk memperingati Hari Ibu.”
Priyo    : “Oh..! baru tahu saya. Terus kalau mau ikut, nanti mendaftar ke siapa?”
Selvi    : “Kalau boleh mendaftar ke Bu Tika, guru Bahasa Indonesia.”
Priyo    : “Pesertanya dari kelas berapa?”
Selvi    : “Katanya sih, mulai dari kelas III sampai kelas VI”
Priyo    : “Ok deh. Kalau begitu, aku mau ikut lomba.”

Dari contoh percakapan antara priyo dan selvi di atas, dapat dilihat adanya penggunaan tanda titik dua (:) dan tanda (“...”). tanda titik dua (:) digunakan untuk menunjukkan pelaku percakapan, sedangkan tanda petik (“...”) digunakan untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan.

Menggunakan Kalimat Tanya
Kalimat tanya biasanya menggunakan kata-kata tanya. Jenis kata tanya dan maksud pertanyaan dapat kamu
simak pada tabel di bawah ini!







 
Selamat Datang di Zona Cetar, Terima kasih telah berkunjung...